Ironis, Anggaran 1,3 Triliun DPU Bina Marga Pematusan Hanya Terserap 46 Persen

Surabaya, areknews – Kinerja Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Pematusan kota Surabaya kembali menjadi sorotan. Sejumlah proyek drainase dianggap belum sesuai harapan lantaran melenceng dari target. Bahkan, DPU BM dan Pematusan hanya mentargetkan 50 hingga 60 persen pekerjaan fisik terealisasi tahun ini.

Hingga mendekati akhir dibulan Desember 2016, serapan anggaran baru mencapai 46 persen. Berbagai faktor menjadi alasan termasuk cuaca buruk. “Makanya nanti setelah tanggal 25 Desember kita akan minta data, bukan hanya data serapan anggaran tetapi juga kinerja seluruh rekanan dibawah PU Bina Marga,” ujar Sekretaris Komisi C Habibah, Kamis (22/12).

Sampai saat ini, anggaran baru terserap  46 persen lebih, sampai akhir tahun PU hanya mengejar diangka 50 hingga 60 persen. “Saya ngak habis pikir dari anggaran yang sangat besar kenapa targetnya kok ngak 80 persen, malah 60 persen,” jelasnya.

Padahal dinas PU Bina Marga banyak pelayanan maksimal yang dibutuhkan masyarakat. Salah satu contoh pembangunan gorong – gorong disejumlah tempat yang ketika disurvei masih belum tuntas. Kalau alasan pembayaran administrasi yang belum rampung, toh ini tidak bisa mengejar serapan anggaran hingga 100 persen.

PU tambah Habibah, beralasan banyak kendala di lapangan terutama proses lelang, diproses ini ada sistem yang harus dibenahi. Solusi apa yang ditawarkan sehingga proses lelang bisa cepat selesai. “Selain itu ada beberapa rekanan yang mendapatkan 6 hingga 7 paket pekerjaan, padahal tidak mampu mengerjakan,” terangnya.

Soal rekanan yang mengerjakan hingga 7 paket juga disesalkan wakil ketua DPRD Surabaya Darmawan. Seharusnya pihak kontraktor juga mengukur kemampuan sehingga pekerjaan bisa maksimal.

“Masalahnya banyak rekanan yag saling pinjam perusahaan untuk mengerjakan proyek, padahal yang mengerjakan cuma satu orang kontraktor. Ini yang bisa membuat pekerjaan terlantar,” tandasnya.

Kedepan dinas PU harus bisa memonitoring semua kontraktor atau rekanan yang berada dibawahnya. Jika ada kontraktor yang tidak mampu bekerja sesuai harapan seharusnya tidak diberikan proyek selanjutnya.xco