,

Urai Kemacetan, Komisi C Desak Pemkot Realisasikan JLLB

Surabaya, areknews – Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri mendesak pemerintah kota segera merealisasikan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Sebab, JLLB dinilai bisa mengurai kemacetan yang kerap terjadi di akses jalan menuju Gelora Bung Tomo (GBT). Syaifuddin Zuhri mengatakan, Surabaya telah memiliki stadion megah yakni Gelora Bung Tomo. Namun, ujarnya, jika GBT belum layak disebut setara dengan stadion lain yang bertaraf internasional, karena sarana dan prasarananya memang belum memadai.

Menurut dia, sampai sekarang akes jalan masuk ke GBT hanya dua, yakni dari Romokalisari dan Benowo. Jika keduanya telah penuh penonton dan kendaraannya, maka akan terjadi kemacetan akut yang tidak akan pernah bisa terurai. “Karena itu, harus segera dibangun akses jalan masuk alternatif,” kata Syaifuddin, kemarin.

Oleh karena itu, tambah Cak Ipuk, sapaan akrabnya, beberapa kali penyelenggaraan pertandingan sepak bola di GBT, selalu berakhir dengan kekecewaan penonton dan masyarakat di wilayah Surabaya Barat. Sebenarnya, ungkap legislator PDI Perjuangan ini, soal akses jalan masuk alternatif atau tambahan berupa JLLB sudah dalam tahap perencanaan di Pemkot Surabaya. Namun, lanjut dia, keseriusan Pemkot Surabaya ditunggu agar JLLB segera terwujud.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri.

Pembangunan JLLB ini, jelasnya, akan sangat membantu semua pihak, terutama masyarakat sekitar yang selama ini selalu terdampak penyelenggaraan pertandingan sepak bola di GBT. “Kan tidak semua masyarakat menjadi pecinta bola, sementara akses jalan itu menjadi satu-satunya yang dilewati,” ujarnya.

Selain itu, imbuh Cak Ipuk, yang juga diperlukan saat ini adalah kebijakan dari panitia pelaksana agar menjual karcis sesuai kapasitas penonton yang bisa ditampung. Atau, Pemkot Surabaya sebagai pemilik dan yang menyewakan GBT, memasukkan klausal pembatasan jumlah karcis dan penonton di stadion berkapasitas 50-55 ribu orang tersebut.

Sementara itu, kepada wartawan, Kepala Bappeko Agus Imam Sonhaji mengatakan, bahwa jalan akses masuk GBT kini jadi perhatian Pemkot Surabaya. Dinas terkait, sebutnya, telah berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk memikirkan bagaimana nantinya jalan tersebut.

“Mulai dikoordinasikan, bagaimana nantinya bisa jadi prioritas sambil jalan pembangunan JLLB,” kata Agus. Perbaikan itu, terangnya, berjalan bersama pembangunan JLLB. “Itu kan gandeng arahnya, dari JLLB terus ke jalan-jalan masuk. Kita garap jalan besarnya dulu baru prioritas jalan masuk yang mana,” jelasnya.

Jika memungkinkan untuk langsung perbaikan jalan masuk, lanjut dia, GBT dapat jadi prioritas pembangunan. Dia menambahkan, ngatakan berbagai keluhan saat ini, juga jalannya proyek jalan yang lebih besar, yakni JLLB, dapat jadi momen perbaikan di GBT. Sebab sebelumnya Pemkot beralasan tidak dapat memperbaiki GBT karena aksesnya terputus ke jalan besar. Jika jalan besar JLLB sudah jadi, maka dapat terhubung langsung ke akses masuk stadion kebanggakan Bonek tersebut. “Jika ini kan ada besarnya, jadi masuk akal untuk juga dibangun akses masuk GBT itu,” tambahnya.xco