,

Motivasi Generasi Muda, Yayasan Baitun Ar Rahman Ar Rahim Gelar Hafidz Qur’an Hadiah Umroh

Sidoarjo, areknews – Upaya Memperingati maulid nabi Muhammad SAW dan memberikan motivasi anak-anak untuk gemar menghafal Al-Qur’an. Yayasan Baitun Ar Rahman Ar Rahim yang terletak di  Perum TNI AL blok I/2-4 di Desa Karangtanjung, Kecamatan Candi Sidoarjo. Mengadakan lomba hafidz Qur’an.

Lomba tersebut diikuti oleh anak-anak mulai usia anak-anak hingga  remaja usia maksimal 17 tahun. Pesertanya sebanyak 250 anak se Indonesia, yakni dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik,  Jakarta dan Nusatenggara Barat. Lomba ini merebut 10 tiket umroh.

“Lomba hafidz Qur’an ini diikuti oleh 250 peserta dari wilayah Sidoarjo dan beberapa daerah lain. Yang paling jauh dari Jakarta dan Nusatenggara Barat,” kata Rahmat Muhajirin Ketua Yayasa yang Ar Rahman Ar Rahim kepada wartawan di lokasi lomba,  Minggu (25/11).

Muhajir mengatakan, pada lomba ini yang tampil sebagai juara akan mendapatkan hadiah umroh ke tanah suci Mekkah. Lomba ini di bagi dua kategori, yakni hafidz 20 jus dan hafidz 10 jus. Dari panitia akan memilih 10 yang terbaik dan satu pendamping untuk berangkat umroh. “Total nanti yang akan berangkat umroh, 11 orang,  dengan rincian 10 pemenang,  dan satu pendamping,” tambah Rahmat.

Para Pemenang Lomba Hafidz Qur’an

IMG-20181126-WA0005

Rahmat menjelaskan, selain itu bagi para peserta yang belum ada kesempatan menjadi pemenang. Untuk kelompok 20 jus mempunyai kekurangan 10 jus. Apabila dalam satu tahun mampu memenuhi 30 jus akan mendapatkan umroh tanpa mengikuti lomba.

“Sementara di kelompok hafidz 10 jus dalam satu mampu menyempurnakan hingga 30 jus,  juga akan mendapatkan hadiah umroh tanpa lomba. Selain itu hadiah tersebut tidak bisa digantikan dengan uang,” jelas Rachmat.

Sementara itu di tempat yang sama Listia Faren Kara asal Buduran Sidoarjo yang masih duduk di bangku kelas V MI ini mengaku mengikuti lomba hafidz 10 jus. Meskipun dia telah hafal 17 jus berharap semoga mendapatkan hadiah umroh. “Saya belajar menghafal Qur’an sejak masih di kelas TK A,  belajar pertama kali dengan orang tua,” kata Listia.

Hal yang sama disampaikan oleh  salah satu peserta tunanetra,  Andre (17) dari Gresik mengaku bisa menghafal Qur’an dari huruf broile. Hampir setiap hari selalu membaca kitab suci tersebut. “Kalau baca Qur’an hampir setiap hari, kalau masalah juara tidak saya pikir yang penting ikut lomba untuk melatih mental,”  tandas Andre.vem