Surabaya, areknews – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mempertanyakan perkembangan proyek revitalisasi sungai Kalimas yang sudah dilakukan oleh pemerintah selama ini. Pemerintah Kota (Pemkot) berencana mengembalikan dan menghidupkan kembali transportasi sungai seperti zaman dahulu. Selain itu, juga sekaligus menjadikan tempat wisata sungai anyar di Surabaya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron menjelaskan, rencana pemkot untuk mengembalikan kawasan Kalimas ini memang baik. Namun, perlu koordinasi dan dimatangkan lebih dulu rencananya. “Pada awal tahun 2018 terjadi banjir besar, sehingga bu wali mengeluarkan kebijakan dengan memprioritas pembangunan Kalimas dengan menggunakan dana APBD,” ujarnya, kemarin.
Selanjutnya, sudah dianggarkan 43 miliar dan sudah dikerjakan, namun tidak tuntas dan akan dilakukan lelang ulang. “Ini yang kami kritisi, progresnya seperti apa, dan bagaimana kelanjutanya jika mau dilelang lagi,” tambahnya. Kalau dilelang lagi, kata Buchori harus dijelaskan dulu nilainya berapa dan yang kerja kemarin dibayar berapa. Menurutnya, rekanan yang telah mengerjakan pun tidak terseleksi dengan baik sehingga pekerjaannya tidak tuntas 100 persen.
“Sebenarnya Kalimas merupakan poros tengah kota Surabaya dan memiliki nilai sejarah tinggi,” jelasnya. Kami berharap Kalimas bisa menambah destinasi wisata di Surabaya. Jika sungai Kalimas dibangun dengan baik, dijaga kebersihanya dan ada taman seperti di hulu ada taman prestasi dan ekpresi bagaimana dengan yang dihilirnya. “Bagaimana caranya Kalimas menjadi baik dan jembatan petekan menjadi cagar budaya, ini yang harus segera diwujudkan oleh pemerintah Kota Surabaya,” tutupnya.
2019, Pemkot Siapkan Anggaran 42 Miliar
Pembangunan pintu air Petekan di ujung Sungai Kalimas dipastikan dilanjut di tahun 2019. Pemkot Surabaya segera membuka lelang untuk proyek penanganan banjir di kawasan Surabaya Utara dan tengah kota tersebut. Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya Dewi Soeryawati mengatakan, anggaran Rp 42 miliar sudah masuk dalam APBD 2019 untuk melanjutkan proyek pintu air Petekan.
“Akan dilanjutkan di awal tahun ini. Yang kemarin memang belum selesai karena anggaran tahun 2018 memang sampai pondasi saja, sehingga kelanjutan fisiknya dilelang Rp 42 miliar tahun ini,” ujarnya. Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebut, proyek Petekan masih belum dikerjakan dan berhenti. Aliran sungai Kalimas di ujung laut itu juga tersumbat sebagian lantaran pengerjaan proyek. Sedangkan untuk fisik pintu air belum tampak terlihat utuh. Baru pondasi yang sudah terbangun di lokasi tersebut.
Terkait hal ini, Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, proyek Pintu Air Petekan ini bukan mangkrak lantaran proyek tak selesai di tahun 2018 lalu. Menurutnya, proyek dianggarkan dengan cara partisi dua kali penganggaran di tahun berbeda. Sehingga untuk tahap pertama memang hanya dilelang untuk pondasi. “Tahun ini akan dilanjutkan dengan pembangunan finishing pintu airnya dan juga pemasangan pompa airnya. Yang jelas proyek ini akan menjaga elevasi permukaan air laut sehingga saat air laut pasang dan ada rob bisa dikendalikan tidak sampai masuk ke saluran kota,” kata Eri.xco