Surabaya, areknews – Menanggapi keluhan warga RT 5 RW 3 Kelurahan Manyar Sabrangan Kecamatan Mulyorejo Surabaya, terkait aktivitas proyek pembangunan apartemen Bellevue yang dinilai mengganggu aktivitas warga menjadi perhatian serius Komisi A DPRD Surabaya dengan menggelar sidak langsung ke lapangan. Warga meminta kepada pihak perusahaan untuk menjamin keamanan terhadap adanya gangguan termasuk serpihan material bangunan saat pekerjaan dilakukan, mengingat banyak material bangunan yang jatuh disekitar pemukiman dan mengganggu warga.
Sidak yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi A Herlina Harsono Njoto diikuti oleh hampir semua anggota diantaranya, Pertiwi Ayu Krisna, Minun Latief, Abdul Gofar Ismail, Budi Leksono, Lutfiah dan Elok Cahyani bertemu dan mendengarkan keluhan langsung dari warga. Anggota Komisi A DPRD Surabaya Pertiwi Ayu Krisna, SE, MM menilai, pembangunan yang dilakukan oleh pihak perusahaan harus tetap mengedepankan rasa aman kepada warga sekitar. Termasuk proses meningkatan lantai gedung yang rencananya mencapai 28 lantai tersebut.
“Saat di lokasi kami bertemu dengan warga yang mengeluh adanya serpihan material bangunan masuk kedalam rumah akibat tiupan angin. Begitu juga retak – retak yang terjadi pada dinding – dinding rumah,” ujarnya, Senin (11/2). Pada dasarnya, pemerintah kota tetap memberikan kemudahan kepada para inventor untuk berinvestasi di kota Pahlawan, namun setiap pekerjaan harus dilakukan antisipasi pengamanan agar warga sekitar tidak terganggu dan dirugikan.
“Melihat kenyataan dari hasil hearing sebelumnya, memang pihak perusahaan telah memberikan konpensasi tetapi sebelum ijin Amdalalin keluar. Nah, kemudian konpensasi itu diberikan kepada Ketua RW dan ada kemungkinan Ketua RW tidak rembuk warga,” tambahnya. Selain itu, kata Pertiwi Ketua RW yang lama sudah diganti, sedangkan Ketua RW yang baru tidak tahu menahu.
Menurutnya, warga juga mengakui telah menerima kompensasi yang sudah diberikan contohnya dampak debu atau polusi. Masalah lain yang dikeluhkan warga soal jaring pengaman serpihan material. “Memang pihak perusahaan telah mendirikan penahan serpihan bangunan dengan memasang jaring disejumlah titik. Namun, hal ini belum mampu menahan serpihan material bangunan saat terbawa angin,” terangnya.
Kesimpulannya, Komisi A akan segera memanggil kembali pihak kontraktor pelaksana proyek apartemen Bellevue untuk menjelaskan permasalahan di lapangan. Keluhan warga terkait proyek tersebut sebenarnya sederhana, yakni permasalahan kebisingan karena pekerjaan dilakukan hingga malam hari, sehingga mengganggu warga. Selain itu permasalahan debu yang terbang kemana – mana karena tidak diberi penahan debu secara menyeluruh.
“Saya pikir memang harus segera dilakukan. Masalah kebisingan, debu, sampah ini sesuatu hal yang biasa tetapi perlu segera diberesin. Masalah ini ternyata sudah lama selama pembangunan berlangsung masyarakat komplain sampai mengadu ke dewan,” pungkasnya.xco