Surabaya, areknews – Layanan telepon tanggap darurat 112 saat ini terus dilakukan pengembangan oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Layanan tersebut rencananya akan dikembangkan dengan teknologi canggih seperti Global Positioning System (GPS) dan perangkat Android.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kominfo M Fikser mengatakan, pihaknya sedang menyelesaikan pembuatan aplikasi Siaga 112. Pengembangan layanan tersebut nantinya dapat memantau respon penyelesaian kebencanaan yang terbaca secara real time sehingga pelayanan akan semakin prima dan maksimal.
“Dari mulai laporan masuk, pergerakan personel menuju lokasi hingga penanganan bencana akan terecord secara real time,” katanya. Pria yang juga menjabat sebagai Kabag Humas Pemkot Surabaya ini menjelaskan bahwa secara teknisnya, handphone yang dimiliki seluruh personel BPBD (Linmas, Satpol PP, Dinas Kesehatan, PMK, Dishub) akan diinstall aplikasi Siaga 112 ini.
Lanjut Fikser, ketika ada telepon ke call center 112 yang melaporkan adanya bencana (misalnya kebakaran), maka operator 112 akan segera ‘lock location’. Dari lock location ini, seluruh handphone personel BPBD akan berbunyi melalui aplikasi Siaga 112.
Dari alert (bunyi) itu, begitu handphone dibuka sudah terpampang lokasi bencana dan bencana apa yang terjadi. “Begitu ada alert, petugas BPBD harus respons bergerak menuju lokasi bencana itu,” terang Fikser. Lalu bagaimana cara mengetahui penanganan secara real time? Menurut Fikser, melalui aplikasi itu, personel BPBD bisa diibaratkan driver online.
Begitu alert berbunyi dan mereka berangkat, semua personel BPBD harus menekan tombol “START”. Ketika sampai di lokasi, juga menekan tombol “FINISH”. “Sehingga kita tahu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di lokasi kejadian dan bencananya sudah tertangani atau belum,” jelas pria yang juga menjabat Kabag Humas Pemkot Surabaya ini.
Tidak hanya itu, melalui aplikasi Siaga 112 ini, nantinya pemkot juga akan menghubungkannya dengan Surabaya Intelligent Transport System (SITS). Ketika BPBD bergerak menuju lokasi bencana, pergerakan itu akan terbaca lewat GPS. Nah, tugas SITS adalah mempercepat laju BPBD. Caranya, setiap tim BPBD (misalnya mobil PMK) mendekati traffic light, maka secara jarak jauh (online), SITS akan menyetting agar lampu selalu menyala hijau.
“Tujuannya agar tim BPBD itu terhindar kemacetan di traffic light sehingga bias tiba di lokasi bencana dengan cepat,” katanya. Kapan direalisasikan? Fikser belum bisa memastikan. Menurutnya, sekarang pihaknya sedang dalam tahap finishing untuk mengoneksikan Siaga 112 dengan SITS. Selain itu, nantinya juga diperlukan uji coba agar dalam pelaksanaan di lapangan tidak ada lagi hambatan.xco