, ,

Tekan Penyebaran HIV AIDS, Kemenkes Gelar Indonesia PLHIV Treatment Summit

Surabaya, areknews – Indonesia PLHIV Treatment Summit merupakan sebuah ajang pertemuan besar bagi seluruh ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) di Indonesia memiliki tujuan untuk kembali merefleksikan, berdiskusi dan menstrategikan kembali selama lebih dari tiga dekade penanggulangan HIV di Indonesia yang berdampak pada kesehatan dan akses pengobatan ODHA.

Secara bersamaan kemudian menata visi secara bersama program penanggulangan HIV di Indonesia hingga 2030 dengan menekankan pelibatan dan memastikan keberlanjutan peran ODHA secara bermakna melalui kerja sama Pemerintah – Komunitas – Sektor Privat.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Dr.Wiendra Waworuntu, M.Kes usai membuka acara mengatakan, tujuan besar dari Indonesia PLHIV Treatment Summit adalah untuk merefleksikan, berdiskusi dan menstrategikan kembali penanggulangan HIV di Indonesia selama lebih dari tiga dekade yang berdampak pada kesehatan dan akses pengobatan ODHA.

Dalam kegiatan ini juga mengumpulkan secara bersama ODHA, pemerintah, penggiat HIV, akademisi, para ahli dan mitra pembangunan untuk melihat perjalanan 3 dekade program penanggulangan HIV dan menata visi ke depan program penanggulangan HIV yang berdampak kepada kesehatan dan akses pengobatan.

“Nanti ada diskusi update pedoman pengobatan HIV dan regimen ARV terbaru demi meningkatkan
treatment literacy, kepatuhan dan cakupan pengobatan pada ODHA,” ujarnya, Selasa (27/8) di Surabaya. Selain itu kegiatan ini juga akan membahas  strategi kebijakan keberlanjutan pengobatan HIV melalui kerjasama Pemerintah – Komunitas dan Sektor Privat.

“Melihat kontribusi dan peran kritis ODHA, penggiat HIV dalam implementasi program
penanggulangan HIV khususnya untuk pengobatan HIV akan mempermudah pemerintah dalam memonitoring penyebaran dan pencegahan penyakit ini,” terangnya.

Dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes menambahkan, kedepan harus ada visi dan strategi advokasi penanggulangan HIV khususnya cakupan
pengobatan ODHA demi mencapai target eliminasi HIV di 2030.

Dibutuhkan Anggaran 2,458 Triliun Pengobatan ODHA

Dalam kurun waktu sejak 2010 hingga 2017, tercatat telah ada peningkatan yang signifikan dalam alokasi pembelian obat antiretroviral ini.
Bahkan, estimasi alokasi pemerintah tahun 2018 sampai 2020 dalam pembelanjaan obat antiretroviral, jika ingin mencapai target pada 258,340 ODHA on treatment pada tahun 2020 akan dibutuhkan anggaran sebesar 2,458 triliun rupiah.

Lebih dari tiga dekade HIV-AIDS berkembang di Indonesia memang telah mengalami banyak kemajuan dan perkembangan. Terutama peran ODHA sebagai penerima manfaat sangat penting guna menciptakan demand serta memonitor dan mengadvokasi layanan agar lebih bersahabat pada kebutuhan ODHA. Keterlibatan yang bermakna dari ODHA telah memberikan sumbangsih yang sangat besar pada penanggulangan HIV di Indonesia dari tahun ke tahun.

Untuk itu kerja sama Pemerintah – Komunitas – Sektor Privat akan memegang kunci penting dalam memastikan no one left behind dalam penanggulangan HIV di Indonesia sehingga negara kita mampu mencapai komitmen kesehatan yang sudah dinyatakan adalam Undang-Undang Dasar 1945.xco