,

Soal Beredarnya Pesan WA Jelang Muktamar NU, BNNU Duga ada ‘Permainan’

Surabaya, areknews  – Ketua Presidium Barisan Nahdliyin Nusantara (BNNU) Sudarsono menilai Sekretaris PWNU Jatim Prof. Akhmad Muzakki offside atau lampaui kewenangan jelang Muktamar NU yang akan digelar akhir Desember ini.

Dalam sesi konferensi pers, Rabu (8/12) malam, Sudarsono menunjukkan edaran chat WA yang diduga disebarkan oleh Muzaki kepada ketua PC NU di tingkat kabupaten serta kota se-Jawa Timur.

Isi WA tersebut yang kemudian dishare ke awak media oleh Darsono sapaan akrabnya berisi demikian :

Sekarang viral surat ini:

*Fasilitasi Muktamar & Surat Usulan*

Rapat Gabungan PBNU dan Konbes NU tanggal 7 Desember telah menetapkan tanggal pelaksanaan muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021.

Sehubungan dengan itu, PWNU Jawa Timur akan melakukan fasilitasi bagi peserta resmi muktamar dari PCNU se-Jawa Timur, mulai dari transportasi, konsumsi dan akomodasi.

Untuk kepentingan itu, PCNU yang belum menyerahkan agar segera mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk suksesnya muktamar yang terdiri dari *usulan nama-nama Ahwa dan calon rais aam dan ketua umum*. Deadline Sabtu, 11 Desember 2021 jam 23:59.

PCNU yang tidak menyerahkan surat usulan Ahwa dan calon rais aam dan ketua umum hingga tenggat waktu di atas dianggap tidak berkenan untuk berada dalam koordinasi dan fasilitasi PWNU Jawa Timur.

Sekian,

Akh. Muzakki
_Sekretaris PWNU_
Dengan adanya edaran itu Darsono kemudian mengambil sikap dan sangat menyesalkan. “Situasi sudah kondusif dan bagus tapi muncul persoalan baru dari Jatim,” ujarnya.

Dengan edaran itu dia merinci ada empat keinginan yang menurut dia belum tentu mewakili institusi PWNU Jatim secara resmi ataupun kelembagaan.

“Dimana sekretaris PWNU mengirim WA ke ketua PCNU ke Jatim yang isinya, satu bahwa PWNU akan memfasilitasi utusan PCNU se-Jatim dengan setorkan nama putusan. Yang kedua PCNU diminta setor calon Rais AM. Yang ketiga PCNU diminta setorkan nama calon ketua Tanfidziah. Yang keempat nama Ahwa,” beber dia.

Dengan munculnya edaran ini kata mantan Ketua IPNU Jatim ini sama dengan mendekti cabang ke satu kandidat. “Yang saya kira bukan rahasia umum kandidatnya. Ini fenomena tak bagus, yang tak boleh dilakukan pimpinan NU tingkat regional dan sekretaris PWNU,” tegasnya.

Dia menjelaskan munculnya ini membuat PCNU resah. “Ini yang kami sikapi dan protes. Seharusnya berikan keleluasaan ke cabang karena kami yakini cabang sudah mampu dan arif siapa yang akan pimpin mereka,” lanjut dia.

Darsono menambahkan hal tersebut tak layak dilakukan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. “Organ kumpulnya para kiai. Hentikan cara itu agar NU bermartabat dan pengayom umat,” pungkas dia.

Sementara itu, informasi yang dihimpun menyebutkan awak media berusaha melakukan konfirmasi ke Prof. Muzaki untuk mengecek soal beredarnya pesat WA tersebut. Namun, belum mendapatkan informasi hingga berita ini selesai ditulis.tim