,

Komisi B Apresiasi Langkah Pemkot Naikan Anggaran UMKM Capai 40 Persen APBD

Surabaya, areknews – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2023 akhirnya digedok tepat pada Hari Pahlawan. Kekuatan APBD yang digedok dalam rapat paripurna itu sebesar Rp 11,2 triliun. Sebanyak Rp 3 triliun diantaranya disiapkan khusus untuk memberdayakan UMKM Surabaya.

Wakil Ketua Komisi B  DPRD Surabaya Anas Karno mengapresisasi pemerintah kita Surabaya yang memberikan porsi anggaran cukup besar kepada pemberdayaan UMKM. Sebanyak 40 persen atau sekitar Rp 3 triliun dialokasikan khusus untuk UMKM. “Jadi, UMKM akan menjadi prioritas untuk membangkitkan ekonomi Surabaya. Ini saatnya kita bangkit bersama melalui pemberdayaan UMKM. Tujuan utama kami bagaimana bisa mengentas kemiskinan,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini sudah ada program padat karya untuk pemberdayaan UMKM dan mengentas kemiskinan dan pengangguran di Surabaya. Salah satu Padat Karya yang sudah berjalan dan sudah menuai hasil adalah program padat karya paving yang mana para MBR-nya sudah mendapatkan penghasilan sebesar Rp 6 juta. Kemudian program padat karya yang jahit sudah mendapatkan penghasilan Rp 4 juta.  “Ini adalah wujud nyata dalam mengentas kemiskinan,” kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Eri juga menegaskan bahwa berbagai program itu selalu disupport oleh DPRD Surabaya. Bagi dia, pemerintah daerah itu bukan pemerintah kota sendiri, tapi pemerintah daerah itu adalah kekuatan besar antara pemerintah kota dengan DPRD-nya.

“Insyaallah kalau kita bergerak bersama, insyaallah pengangguran dan kemiskinan bisa kita selesaikan bersama. Atas nama Pemkot Surabaya kami menyampaikan terimakasih kepada DPRD Surabaya yang telah mencurahkan waktunya untuk membahas APBD Surabaya 2023 ini,” katanya.

APBD Surabaya 2023 diproyeksikan mencapai Rp 11,2 triliun, atau naik Rp 500 miliar dari APBD tahun lalu. Adapun total pendapatan sebesar Rp 10,4 triliun, itu bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan transfer. Dari PAD, ditargetkan mencapai Rp 6,5 triliun yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan pendapatan lain-lain yang sah. Sedangkan pendapatan transfer ditarget mencapai Rp 3,9 triliun.xco