Surabaya, areknews – Rapat koordinasi Komisi D DPRD Kota Surabaya dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya menyoroti beberapa persoalan yang menjadi perhatian para wakil rakyat yang membidangi kesra ini.
Seperti halnya anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Abdul Malik, yang menyoroti usulan bedah rumah dari warga yang kerap terlambat terealisasi. Ia mencontohkan temuan di lapangan dua rumah roboh sejak tahun lalu, namun bantuan baru terealisasi tahun berikutnya.
“Padahal kondisi darurat, seharusnya ada percepatan,” katanya, Senin (6/10).
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya, Mohamad Hamzah, mengakui ada banyak tantangan, terutama terkait status kepemilikan tanah dalam program bedah rumah.
“Kalau tanah masih sengketa atau atas nama ahli waris, kami tidak bisa membangun. Tapi kami bantu dari aspek lain, seperti pemberdayaan ekonomi,” jelasnya.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi D, dr. Akmarawita Kadir, menghadirkan perwakilan Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Bagian Perekonomian dan Kesra Pemkot Surabaya.xco