Surabaya, areknews – Upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk melakukan pengusuran terhadap bangunan disepanjang stren kali Tambang Boyo terus dimantabkan. Bagi warga Surabaya yang terkena relokasi akan disiapkan rusun sebagai pengganti tempat tinggal. Camat Tambaksari Ridwan Mubarun usai hearing dengan anggota Komisi C dan warga stren kali Tambang Boyo mengatakan, pihaknya sudah menyediakan rusun untuk tempat tinggal warga dampak revitalisasi kali Tambang Boyo nantinya. Diantaranya, rusun Romo Kalisari, Sememi dan Gunung Sari karena masih kosong. “Ada tiga rusun yang siap ditempati, sedangkan rusun yang lain sudah penuh penghuninya,” ujarnya.
Ridwan menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memindahkan sekolah anak-anak warga terdampak itu, agar sekolah mereka tidak terlalu jauh nantinya. Bagi siswa yang tidak pindah karena akan menghadapi UNAS/ akan disediakan bus sekolah.
Dari pendataan yang sudah dilakukan/ tercatat 16 keluarga yang ber KK Surabaya. Pihaknya terus melakukan sosialisasi agar mereka bersedia dipindahkan ke rusun. “Dari 16 KK yang tercatat baru 6 KK yang bersedia dipindahkan ke rusun,” pungkasnya.
Terlalu Jauh
Sementara itu Wiji Utami pendamping warga menegaskan, warga bersikeras tidak mau pindah karena rusun yang disediakan terlalu jauh dan susah untuk mencari penghasilan warga yang kebanyakan berprofesi sebagai kuli batu dan pekerja serabutan. Wiji juga mengatakan, surat relokasi yang diterima warga itu, ditujukan kepada warga yang bermukim di Pacar Kembang bukan Pacar Keling.
Komisi B DPRD Kota Surabaya meminta supaya pemerintah kota memastikan dulu relokasi penghuni bangunan liar stren kali Tambang Boyo sebelum dilakukan penertiban. Sekretaris Komisi B, Edi Rachmat menegaskan, pemerintah kota harus memastikan rusun relokasi untuk mereka yang ber KTP surabaya. Sedangkan yang bukan harus dipulangkan ke tempat asalnya. “Jangan asal gusur, pastikan dulu jumlah warga dan tempat yang tersedia. Jangan menyelesaikan masalah dengan menambah masalah baru,” harapnya.xco