,

Tim Sembilan Kyai NU ‘Godok’ Bacawagub Pendamping Khofifah

Surabaya, areknews – Tim Sembilan yang terdiri dari para kyai berpengaruh di Jatim telah mengerucutkan nama bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018. Salah satu anggota Tim Sembilan, Lily Wahid, membenarkan, ada delapan nama bakal calon yang dibahas dalam pertemuan di salah satu pondok pesantren di Surabaya, Kamis (19/10).  Namun, dirinya enggan menyebutkan siapa saja nama bakal calon wakil gubernur tersebut.

“Ada kepala daerah, pensiunan TNI, macam-macam lah. Saya gak berani sebutkan, karena sudah kesepakatan,” ujarnya, saat menghadiri Deklarasi Sekretariat Bersama Golongan Karya. Jumat (20/10) di Hotel Majapahit. Adik Alm. KH. Abdurahman Wahid ini merinci, dari sejumlah calon yang disepakati telah memenuhi kriteria yang diharapkan, diantaranya kepemimpinannya, terutama harus bersih. “Karena saat ini korupsi dimana-mana dan ini titik lemah kepala daerah,” tuturnya

Pihaknya akan mengkoordinasikan usulan bakal calon wagub ke beberapa partai politik pengusung Khofifah Indarparawansa. “Kita akan bicarakan dengan parpol pengusungnya,” paparnya. Menanggapi persaingan antar kalangan nahdliyin dalam pilgub Jatim, Mantan Anggota DPR RI dari PKB ini menyatakan, bahwa hak masing masing warga NU untuk mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim. “Hak mereka untuk mengusung siapa? ” paparnya.

Mantan anggota DPR RI dari PKB Lyli Wahid.
Mantan anggota DPR RI dari PKB Lily Wahid.

Namun, Lily Wahid menegaskan, bahwa kalangan nahdliyin sudah sangat matang dalam menentukan figur yang layak memimpin. “Warga sudah dewasa untuk bisa menentukan pilihannya,” katanya. Ia menambahkan, warga NU bebas memilih siapa calon yang didukungpada pilgub mendatang.

Untuk itu, ia menilai siapapun calon yang maju pada Pilkada nanti, terbelahnya dukungan nahdliyin tak bisa dihindari. “Andaikata calonnya bukan dari NU, mungkin akan terbelah juga,” tambahnya. Calon wakil gubernur yang bakal diduetkan dengan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tetap disurvey elektabilitasnya. “Sebelum tanggal 15 Nopember 2017 sudah disampaikan. Insyaallah diumumkan tanggal itu,” pungkasnya.xco