Surabaya, areknews – Pembacaan rekomendasi DPP PDI Perjuangan dalam Konfercab DPC PDIP Surabaya menuai protes. Itu disuarakan oleh utusan Pengurus Anak Cabang (PAC) DPC PDI Perjuangan se-Surabaya.
Hingga malam ini (7/7), khusus untuk Surabaya masih deadlock. Pasalnya, rekomendasi DPP PDIP untuk penunjukkan kepengurusan DPC PDIP Surabaya tidak sesuai dengan usulan dari basil Rapat Kerja Cabang (Rakercab).
Sesuai Peraturan Partai Nomor 28 Tahun 2019 Tenting Konsodlidasi Partai dari hasil Rakernas beberapa bulan kemarin, pembentukan Pengurus ditingkat DPC, DPD, hingga DPP harus melalui usulan dari hasil Rakercab.
Usulan dari 31 PAC DPC PDIP Surabaya pada Rakercab 27 Juni kemarin sepakat mengusulkan nama Whisnu Sakti Buana.”Tapi hasil yang dibacakan tadi berbeda. Jelas kami kaget,” kata Ketua PAC Sawahan, Iwan Tjandra.
Ia dan utusan PAC lainnya memprotes hasil pembacaan yang disampaikan oleh DPP PDIP. Pasalnya, Hal tersebut melanggar aturan partai.”Oleh sebab itu kami (31 PAC) protes. Sebab nama yang kami usulan untuk Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPC PDIP Surabaya adalah Pak Whisnu Sakti Buana,” terang Pria berkacamata ini.
Oleh sebab itu, dalam sidang yang digelar di Gedung Empire Surabaya ini 31 PAC membuat pernyataan memprotes hasil tersebut.”Oleh Pimpinan sidang pernyataan kami akan dibawa ke DPP untuk dibahas,” ujar Iwan.xco