Surabaya, areknews – DPD PDIP Jatim memanggil para pengurus PAC PDIP Surabaya di tingkat kecamatan, Minggu (14/7) siang. Para pengurus ini dikumpulkan sekitar pukul 14.00 WIB di kantor yang berada di Jalan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Pertemuan ini sendiri berlangsung alot. Bahkan sempat terjadi insiden baku hantam antar sesama kader PDIP. Namun itu berlangsung hanya sebentar.
Pertemuan sendiri diadakan secara tertutup dari luar. Artinya media tidak diperkenankan masuk dan meliput. Namun dari luar terdengar suara-suara interupsi yang agak keras.
Setelah tiga jam mengadakan pertemuan acara kemudian selesai. Para pengurus PAC terlihat begitu semringnah dan semangat usai adanya keputusan rapat. “Saya no comment. Pokoknya kabar gembira,” ujar Ketua PAC Simokerto Tri Widyanto.
Setelah rapat selesai kemudian para pengurus DPD terlihat mengadakan rapat kembali. Dan kali ini secara tertutup kembali namun berlangsung hanya sebentar.
Ditemui usai acara Ketua DPD Jatim Kusnadi mengatakan ada permasalahan pada tiga DPC di Jawa Timur dan dianggap belum selesai. Yaitu, Banyuwangi, Bojonegoro dan Surabaya.
“Untuk menyempurnakan beberapa. Ada tiga DPC yang kita panggil. Tuban, tadi siang Bojonegoro barusan Surabaya. PAC yang kita panggil karena DPC demisioner,” ujarnya.
Dalam hal ini dia hanya melakukan intruksi dari DPP. “Yaitu untuk mensosialisasikan peraturan partai nomor 28 Tahun 2019 Tentang Konsolidasi Partai PDIP Perjuangan melalui pembentukan dewan pimpinan cabang dan dewan pimpinan daerah dalam kongres lima,” bebernya.
Menurut dia permasalahan ini harus cepat selesai sebelum tanggal 27 Julu. “Karena tanggal 27 kita konferda. Ketua, sekretaris dan bendahara baru jadi utusan di konferda,” lanjutnya.
Kusnadi melanjutkan setelah ini masih ada konfercab lanjutan. Hanya saja belum diketahui kapan tanggal pastinya. “Saya akan melaporkan saya sudah melakukan sosialisasi,” tuturnya.
Ditanya tentang nama baru yang sebelumnya sempat muncul, Kusnadi menegaskan hal tersebut belum final. “Tidak ada SK yang ada rancangan rekomendasi. Saya tidak bisa menjawab itu. Apakah bisa membatalkan atau tidak, karena semua itu kewenangan DPP,” imbuhnya.
Seperti diketahui terjadi polemik di DPC PDIP Surabaya saat ini. Penyebabnya ada pergantian ketua dari Whisnu Sakti Buana selaku ketua dan Syaifuddin Zuhri di posisi sekretaris. Nama baru yang muncul itu adalah Dominikus Adi Sutarwiyono di posisi ketua dan Baktiono di posisi sekretaris.met