Surabaya, areknews – Rencana pembangunan sarana transportasi massal modern di Surabaya dalam Bentuk Subway mulai dilirik investor baik dari dalam maupun luar negeri. Para investor tertarik untuk memberikan dananya terhadap sistem transportasi yang nantinya akan menyambungkan (interkoneksi) zona wilayah perekonomian di Surabaya.
Untuk itu, Pemkot Surabaya mulai melakukan penjajakan terhadap seluruh investor baik dari dalam dan luar negeri soal skema kerjasama yang akan dipakai.
“Terkait Subway ada beberapa (investor) dari luar yang sudah melirik itu seperti Inggris, belanda itu sudah mulai membuka komunikasi, tapi ya kita jajaki semua,” ujar Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat ditemui usai mengikuti sidang Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa (1/10).
Politisi PDIP yang akrab disapa WS ini juga mengatakan bahwa saat ini pemkot Surabaya sedang mempersiapkan Feasibility Studies (FS) atau uji kelayakan terhadap moda transportasi ini agar nantinya dapat diaplikasikan di Kota Pahlawan. “Ini masih kita kumpulkan seluruh data untuk kita bikinkan FS nya,” katanya.
Ia pun menginginkan agar nantinya proyek ini sudah dapat dimulai pada tahun depan pada tahap DED atau perencanaan fisik. “Ya kita kebut lah supaya bisa tahun ini palong tidak tahun depan kita sudah bisa jalan DED dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Diketahui, ide pembuatan transportasi massal ini direncanakan oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Hal tersebut berkaca dari sistem transportasi MRT yang sudah dibangun di Jakarta. Namun, konsep tersebut berbeda dengan Subway. Subway tidak akan meninggalkan moda angkutan umum maupun angkutan online yang sudah eksis.
Angkutan umum dan online nantinya bisa mengambil penumpang dari perumahan dan perkampungan menuju terminal Subway. Pembiayaan angkutan umum seperti angkot, ojek online maupun Taksol akan dihitung per kilometer.xco