, ,

Tangkal Kenakalan Remaja, Anggota Dewan Dorong Pemkot Optimalkan Pendidikan Madin di Masjid

Surabaya, areknews – Anggota Komisi D DPRD Surabaya Badru Tamam meminta Pemkot Surabaya memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat belajar madrasah diniyah untuk menangkal kenakalan remaja.

“Pasti ada penyebab dari kenakalan remaja, salah satunya menurut saya adalah  minimnya kegiatan pendidikan agama,” ujarnya.

Menurutnya, pendidikan agama di sekolah dan TPQ masih belum cukup untuk menciptakan karakter yang unggul dan optimal. Ironisnya, para remaja bahkan orang tua mengganggap mata pelajaran Agama tidak begitu penting dan kalah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain seperti, Matematika, IPA atau IPS.

“Kita lihat sekarang ini sehabis maghrib tidak jarang kita mendapati remaja yang nongkrong,” ungkap Badru Tamam.

Karena itu Badru Tamam menekankan pentingnya pendidikan madrasah diniyah di masjid agar remaja terhindar dari kegiatan yang negatif. “Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Departemen Agama diharapkan bisa bersinergi dalam hal ini. Pemkot juga bisa menilai masjid yang layak dijadikan sebagai tempat pendidikan diniyah,” jelasnya.

Sementara itu terkait dengan tenaga pengajarnya, politisi PKB ini menjelaskan kalau banyak lulusan pendidikan pondok pesantren yang mampu tapi belum terfasilitasi. “Saya yakin dengan kekuatan APBD Surabaya akan mampu menggaji mereka. Disejumlah daerah seperti Pasuruan dan Sidoarjo sudah melakukannya,” tambahnya.

Bahkan, menurut Badru Tamam, di negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia setiap pulang sekolah remaja wajib belajar agama di masjid.

Badru Tamam juga mengusulkan agar Kementrian Pendidikan mensyaratkan sertifikat pendidikan madrasah diniyah untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

Seperti diketahui beberapa waktu terakhir kota Surabaya diramaikan dengan kejadian perang antar gank yang melibatkan 2 kelompok remaja. Remaja berusia 16 tahun anggota geng All Star dianiaya dan disekap di Gresik, oleh 10 orang dari kelompok geng Jawara Kampung.

Akibat perang antar geng tersebut, sebanyak 9 dari 10 orang anggota geng All Star pelaku pengeroyokan terhadap anggota geng Jawara Kampung, ditangkap oleh Polrestabes Surabaya. Kasus kenakalan remaja lainnya adalah ditemukannya sejumlah remaja yang kecanduan ngelem.xco