, ,

Wakil Ketua DPRD Minta Pemkot Buat Rujukan Pasar Tangguh untuk Pasar Tradisional

Surabaya, areknews – Pasar tangguh yang dibina oleh pemerintah kota Surabaya diakui terlah berjalan, namun pembinaan pasar tangguh tersebut masih hanya dilakukan pada pasar yang telah dikelola oleh pihak PD Pasar Surya.

Alhasil, keberadaan pasar tradisional yang dikelola oleh masyarakat nyaris terlepas dari pembinaan Pemkot Surabaya.

Kondisi tersebut sangat disayangkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti. Politisi partai PKS ini menilai pasar-pasar tradisonal yang dikelola oleh masyarakat itu sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktifitasnya dilingkungan pasar namun, pengawasan dan pembinaan oleh Pemkot Surabaya belum maksimal.

“Pasar-pasar yang dikelola oleh masyarakat ini seharusnya mendapat perhatian oleh Pemkot, kareena mereka sudah secara mandiri menerapkan protokol kesehatan,” ujar Reni saat melakukan kunjungan ke pasar Karah, Sabtu (18/7) pagi.

Selain itu, lanjut Reni, pemkot juga harus melakukan maping terhadap pasar tradisonal yang dikelola masyarakat untuk dijadikan pilot project pasar tradisional yang sudah mandiri dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Setidaknya ada 120-an pasar tradisional yang beroperasi di Surabaya, saya minta Pemkot harus bisa melakukan maping mana-mana pasar yang sudah mampu menerapkan protokol kesehatan,“ paparnya.

Hal itu menjadi perlu, lanjut Reni lantaran dengan melakukan maping tersebut pemkot bisa mendapatkan mana-mana pasar yang sudah memiliki kriteria pasar tangguh.

“Jika sudah melakukan maping pemkot bisa menjadikan pasar yang sudah memiliki kriteria pasar tangguh untuk dijadikan pilot project,” bebernya.

Reni menambahkan saat ini untuk pasar yang dikelola PD Pasar sudah memiliki rujukan pasar tangguh ya


kni pasar Genteng Baru dan Tambak Rejo.

“Lantas mana pasar yang dikelola masyarakat, Pemkot tidak ada rujukan pasar tangguh,” pungkasnya.xco