Surabaya, areknews – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah memaparkan, Bank Indonesia optimistis Sinergi kebijakan Pemerintah Provinsi Daerah serta Lembaga Otoritas di Jawa Timur, dapat mempercepat pemulihan perekonomian Jawa Timur dan menopang Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Hasil Survei Bank Indonesia turut mengkonfirmasi V-Shaped Recovery Perekonomian Jawa Timur pada triwulan III 2020,” ujarnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PT BI) Tahun 2020 di Surabaya, Kamis (3/12).
Ia menjelaskan, survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilaksanakan Bank Indonesia, juga mengindikasikan perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran Jawa Timur pada triwulan III 2020.
Hal ini, kata Difi, juga tercermin dari membaiknya kinerja lapangan usaha utama Jawa Timur seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi. Selain iłu, lapangan usaha Akomodasi dan Mamin serta Transportasi yang sebelumnya terkontraksi sangat dalam juga sudah menunjukkan perbaikan dan pemulihan.
“Sektor Pariwisata juga sudah menunjukkan perbaikan namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata,” kata Kepala BI Jatim tersebut.
Difi A. Djohansyah mengungkapkan, momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, jelas Difi, telah berhasil menjaga resiliensi dan percepatan pemulihan perekonomian yang diwujudkan dengan percepatan realisasi anggaran hingga triwulan III 2020 baik dari Sisi APBN, APBD, maupun Kabupaten dan Kota.
Difi A. Djohansyah juga menambahkan, realisasi belanja daerah di Provinsi Jawa Timur di Triwulan 111-2020 mencapai 65 persen, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan realisasi provinsi lain, yang hanya berada di kisaran 50 persen.
Dari Sisi pembiayaan, terang Difi, restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jawa Timur dengan nominal kredit sebesar Rpl 06,4 triliun.
Sementara dari Sisi moneter, tambah Difi, Bank Indonesia mendukung pemulihan perekonomian daerah dengan mengawal pembukaan sektor prioritas secara aman, mendorong penguatan promosi ekspor atau substitusi impor, dan memperluas digitalisasi pembayaran.
Seiring bertumbuhnya optimisme dan sinergi yang senantiasa dilakukan oleh seluruh stakeholders, pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif, lebih baik dibandingkan tahun 2020.
“Untuk mendukung hal tersebut Bank Indonesia Jawa Timur ke depan akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kestabilan harga bekerjasama dengan pemerintah daerah, penguatan T PD, dan perdagangan antar daerah, serta pengembangan klaster komoditas strategis,” pungkasnya.xco