, ,

Masa PPKM, Komisi B Harapkan Pengusaha Lebih Kreatif Jalankan Usaha

Surabaya, areknews – Ditengah penerapan Pemberakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku hingga 25 Januari 2021, Komisi B DPRD yang membidangi perekenomian meminta kepada seluruh pengusaha, baik skala kecil maupun besar untuk kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya.

Wakil Ketua Komisi B, Anas Karno mengatakan, selama penerapan PPKM sektor usaha harus disiplin terhadap Protokol Kesehatan (Prokes), setiap memulai usahanya, baik usaha kecil atau warung, restoran dan kafe, depot, toko kelontong, maupun toko modern.

“Terpenting adalah roda perekonomian Kota Surabaya tidak sampai stag, meski ada penerapan PPKM. Terutama untuk pengusaha harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usahanya,” ujarnya, Kamis (14/1).

Ia menjelaskan, pengusaha di tengah badai pandemi Covid-19 ini memang dituntut lebih inovatif, agar tetap bisa survive dan profitable atau tetap bisa meraih untung.

Meski, kata Anas Karno, selama dua pekan PPKM ini pengunjung restoran dan kafe atau Dine in maksimal hanya 25 persen saja dari total kursi yang tersedia. Namun, hal tersebut jangan membuat pengusaha resto dan kafe terus lesu darah, tidak bergairah.

Anas Karno mencontohkan, inovatif misanya, pengusaha disektor makanan menyediakan pemesanan daring atau online sistem setiap melakukan bisnisnya.

Sementara kreatif, terang Anas Karno, ditengah kesulitan karena pandemi Covid-19, pengusaha harus melakukan kreatifitas produk agar produk nya tetap banyak diminati konsumen ditengah pandemi Covid-19. Misalnya, usaha pembuatan masker, produk face Shield, IT konten, jadi pengusaha di Surabaya tetap survive di tengah masa sulit ini.

“Seperti pepatah, setiap kesulitan pasti ada kemudahan, terpenting harus kreatif dan inovatif,” tegas Anas Karno.

Dirinya kembali mengatakan, secara global perekonomian Kota Surabaya dampaknya tidak signifikan meski ada pandemi Covid-19, pemberlakukan PSBB mulai 1-3, dan sekrang penerapan PPKM.

“Kita bersyukur ekonomi Kota Surabaya tidak banyak terkontraksi sangat tajam, mulai awal pandemi, new normal, sampai penerapan PPKM sekarang ini,” ungkapnya.xco