Surabaya, areknews – Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz, mengapresiasi kebijakan Pemkot Surabaya yang membuka lowongan tenaga kesehatan, untuk mencukupi ketersedian ditengah kondisi darurat Covid-19.
“Akan tidak manusiawi ketika Puskesmas buka 24 jam namun jumlah nakesnya tetap. Setidaknya ditambah 4 sampai 6 orang,” jelasnya, Kamis (15/7).
Namun, politisi dari Fraksi PKB DPRD Surabaya ini juga mengungkapkan, kalau insentif tiap bulan nakes di Surabaya belum dibayar tahun ini. “Tidak hanya nakes yang bekerja di Puskesmas tapi nakes di Surabaya. Memang saya dapat informasinya dari nakes di Puskesmas,” ungkapnya.
Mahfudz menyontohkan, kasus ini terjadi di Puskesmas Pucang Sewu dan Puskesmas Ngagel Rejo, yang menjadi sasaran pantauannya. “Insentif mereka di bulan November dan Desember baru di bayarkan bulan ini. Sedangkan insentif mulai awal tahun 2021 belum dibayar,” terangnya.
Mahfudz prihatin dengan kondisi tersebut. “Mereka berada di garda depan menangani pasien ditengah pandemi seharusnya insentif mereka menjadi perhatian utama,” ujarnya.
Karenanya, Mahfudz meminta pemkot Surabaya segera menyalurkan insentif untuk para nakes tersebut. “Kasihan. Apalagi Puskesmas sekarang buka 24 jam. Mereka kerja pagi pulang jam 3 sore. Lalu jam 8 malam kerja lagi sampai pagi,” pungkasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan saat di konfirmasi melalui Whats App mengaku akan menindak lanjuti kondisi ini. Namun yang pasti menurut Hendro insentif nakes sudah dianggarkan.
“Aku durung (belum) cek mas, tapi alokasi anggaran sudah ada semua. Pencairan ada di Dinkes dan BPKPD,” jelasnya.xco