Surabaya, areknews – Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi’i mengapresiasi rencana pemkot Surabaya, menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.
Imam mengatakan, fakta menunjukan penularan Covid-19 terhadap klaster rumah tangga di Surabaya masih tinggi, dan sampai sekarang belum bisa dikendalikan. Kalau dibiarkan korban meninggal dunia akan semakin bertambah.
“Di Surabaya banyak warga tinggal di kampung yang semakin beresiko saat menjalani isolasi mandiri, karena banyak rumah yang berdempetan. Kamar tidak hanya dijadikan ruang tidur, melainkan bercampur dengan aktifitas lainnya,” ungkap Imam.
Imam menambahkan, gedung sekolah merupakan tempat yang cukup representatif kalau difungsikan sebagai tempat isolasi. “Gedung sekolah ada ruang-ruang kelas yang terpisah,” jelasnya.
Namun Imam mengingatkan kepada Pemkot Surabaya untuk memastikan, bahwa gedung sekolah dalam kondisi aman dan steril setelah difungsikan sebagai tempat isolasi.
“Seperti disampaikan oleh para ahli, kalau virus Corona tidak bisa bertahan lama ketika menempel benda mati. Karenanya harus disemprot disinfektan setelah digunakan,” terangnya.
Selain mencegah resiko penularan terhadap siswa sekolah. Upaya tersebut juga untuk menyakinkan wali murid soal keamanan kesehatan anaknya ketika bersekolah nantinya.xco