, ,

Terapkan Prokes Ketat, Komisi D Dukung Rencana Pemkot Buka Obyek Wisata

Surabaya, areknews – Pemkot Surabaya mulai membuka sejumlah obyek wisata sesuai Inmendagri. Hal ini juga dipertegas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, yang menyatakan kesiapannya untuk membuka Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Keinginan pemkot Surabaya ini mendapat dukungan dari anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Norma Yunita. Pihaknya menilai karena status kota Surabaya telah level satu, maka berani membuka Kebun Binatang Surabaya.

“Terpenting, saat objek wisata di Surabaya kembali dibuka, penerapan protokol kesehatannya harus super ketat,” ujarnya, Selasa (12/10).

Legislator berhijab ini menyampaikan bahwa sudah sekian lama masyarakat puasa rekreasi akibat pandemi, karena sudah status PPKM Level 1 jadi dengan dibukanya objek wisata di Surabaya tentu akan membangkitkan ekonomi Surabaya.

“Selama ini, publik sudah berperang melawan virus dan ketatnya aturan dimasa pandemi Covid-19. Nah sekarang ini saatnya kita berjuang meningkatkan ekonomi untuk kembali bangkit ditengah gencarnya program pemulihan ekonomi,” urai Norma Yunita.

Dirinya menegaskan, saat ini waktunya untuk pemulihan ekonomi, baik di sektor pariwisata, pusat perbelanjaan dan UMKM agar pendapatan masyarakat kembali membaik.

“Termasuk Pendapatan Asli Daerah atau PAD Kota Surabaya tentu terkerek naik, jika sektor wisata kembali dibuka,” terangnya.

Norma Yunita menyatakan, kemarin Komisi D sudah membahas dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya terkait pembukaan KBS, dimana KBS kembali dibuka namun dengan tahapan prokes yang ketat, terutama bagi anak-anak.

“Secara general Komisi D mendukung Pemkot Surabaya dengan dibukanya kembali KBS dan objek wisata lainnya, tentu ini akan menggairahkan ekonomi dan PAD Kota Surabaya menjadi meningkat,” paparnya.

Norma menambahkan, ditengah kembali sibuknya objek wisata, Komisi D minta kepada para pelaku usaha agar mematuhi prokes dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Surabaya, agar ketika terjadi kerumunan pengunjung bisa dapat dicegah sedini mungkin.

“Kebetulan di KBS kan ada wahana baru khawatir berkerumun, jadi harus ada petugas baik Linmas, Pol PP, Satgas untuk bisa memantau dan mencegah kerumununan di tempat wisata,” tegasnya.

Norma Yunita kembali menerangkan, saat ini kebetulan jelang akhir tahun dimana objek wisata akan ramai, nah dari sisi sektor pariwisata tentu akan menyumbang PAD Kota Surabaya, yang selama ini bisa mengkontribusi sekitar 30% dari total PAD yang diraih Pemkot Surabaya.

“So, cukup baik dengan dibukanya kembali KBS untuk recovery ekonomi. Sekali lagi terpenting adalah prokes ketat disetiap objek wisata,” pungkasnya.xco