Surabaya, areknews – Komisi D DPRD Surabaya meminta Pemerintah Kota Surabaya melakukan mitigasi potensi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal ini lantaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen sudah mulai digelar sejak Rabu 5 Januari lalu.
Dalam koordinasi Komisi D DPRD Kota Surabaya bersama jajaran dinas pendidikan, dinas kesehatan pemkot Surabaya dan pakar epidemiologi sebelumnya disepakati PTM digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo menyampaikan beberapa catatan terkait pelaksanaan PTM sekolah.
Pertama, Cahyo menyampaikan pelaksanaan PTM harus tetap mempertimbangkan situasi pandemi terkini. Pemkot diharapkan melakukan upaya mitigasi resiko yaitu pengawasan di tempat – tempat keramaian misalnya pintu – pintu masuk Kota Surabaya di terminal, stasiun maupun pelabuhan. “Perlu dilakukan tracing di pintu-pintu masuk kota untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 khususnya varian omnicron,” ujarnya.
Kemudian yang kedua, Cahyo menyampaikan perlu ditingkatkan sosialisasi ke warga sekolah terkait protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun hingga menggunakan masker. “Selalu memakai masker selama PTM dan dilarang bertukar masker, yang terkadang memungkinkan dilakukan oleh peserta didik sekolah dasar,” jelasnya.
Berikutnya yang ketiga, politisi muda PKS ini menyampaikan tiap usaha kesehatan sekolah (UKS) dan satgas covid 19 sekolah dipastikan sudah terhubung dengan puskesmas setempat. “Sehingga jika terjadi keadaan terkait Covid-19, bisa segera dilakukan tindakan yang tepat,” tegasnya.
Kemudian catatan yang keempat, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya ini juga menyampaikan pelaksanaan PTM 100% memperhatikan kapasitas kelas yang memenuhi unsur prokes yaitu saling menjaga jarak antar peserta didik di kelas sejauh 1 meter, adanya aliran udara yang baik serta infrastruktur pendukung belajar mengajar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan.
Catatan yang kelima, Cahyo menyampaikan Pemkot perlu memperhatikan data dan informasi terkait naik dan turunnya Covid-19 ditahun sebelumnya. “Data dan informasi Covid-19 di tahun sebelumnya bisa digunakan sebagai acuan mitigasi bagi pemkot, kapan harus waspada, dan kapan harus siaga,” terangnya.
Berikutnya catatan keenam, politisi asli Surabaya ini menyampaikan perlu diadakan kegiatan dan aktivitas peningkatan imun bagi peserta didik dan juga warga sekolah lainnya. “Kegiatan menjaga kebugaran, pemberian vitamin, pemberian vaksin serta aktivitas pembelajaran yang menyenangkan bisa dilakukan sebagai upaya dari peningkatan imun bagi peserta didik,” ujar Cahyo
Terakhir Cahyo menekankan pentingnya semua pihak termasuk orang tua wali murid untuk menjaga kesehatan, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan pelaksanaan PTM di sekolah tidak menjadi kambing hitam atas lonjakan yang terjadi.
“Pentingnya peran semua pihak termasuk orang tua wali murid untuk menjaga kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan pelaksanaan PTM tidak menjadi kambing hitam atas lonjakan yang terjadi,” tutupnya.xco