, ,

BI Jatim Dorong Pemulihan Sektor Pariwisata, Banyuwangi Ethno Carnival dan Homestay Naik Kalas

Banyuwangi, areknews – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Tahun 2022 bukan sekedar pagelaran karya seni kreatif anak-anak muda Banyuwangi. Tetapi, pemerintah ingin menegaskan jika even ini mampu menggerakan ekonomi dan UMKM masyarakat di Banyuwangi.

Pernyataan tersebut disampaikan M.Y. Bramuda, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi dihadapan puluhan wartawan dalam Bincang – Bincang Media yang digelar oleh BI Jatim di Ketapang Indah Hotel Banyuwangi, Sabtu (10/12).

Menurut dia para peserta BEC akan melewati catwalk yang panjangnya sekitar tiga kilometer. “Dengan harapan banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjajakan dagangan di sana. Di samping ada ribuan penonton yang tentunya akan belanja makanan dan minuman yang bisa menggerakan ekonomi,” tambahnya.

Selain itu, homestay dan hotel  bisa bertambah tingkat hunian atau okupansinya. Dengan banyak even fashion show di beberapa kabupaten/kota di Indonesia yang lain, Banyuwangi ingin menunjukan kemasan yang berbeda. Yaitu kekuatan berbasis budaya lokal yang diangkat  menjadi desain baju yang diperagakan oleh anak-anak muda.

“Kami berharap adanya BEC bukan hanya sekadar sektor ekonomi yang bergerak, tetapi juga tumbuhnya ekonomi kreatif dan munculnya desainer muda baru yang membuktikan bahwa anak muda Banyuwangi mampu go international,” tambah Kepala Dinas yang akrab disapa Bram ini.

Bram menambahkan, setelah dua tahun BEC vakum, maka agar gelaran BEC Tahun 2022 bisa berjalan aman lancar dan sukses, pihaknya berharap dukungan penonton dengan tertib disiplin dan mematuhi aturan yang ada agar para talent mampu tampil maksimal dalam mengekspresikan gaya dan menampilkan karya-karya mereka.

Homestay Naik Kelas

Kabupaten Banyuwangi saat ini terdapat 206 unit homestay, 65 unit hotel non bintang dan 16 unit hotel bintang. Ist
Kabupaten Banyuwangi saat ini terdapat 206 unit homestay, 65 unit hotel non bintang dan 16 unit hotel bintang. Ist

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga telah membuat Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

“Didalam Perda pada pasal 26 menyebutkan jika  setiap badan/orang dilarang mendirikan dan melakukan usaha perhotelan selain hotel bintang 2, bintang 3, bintang 4 dan bintang 5, hotel butik, home stay dan dormitory,” jelasnya.

Hal ini, tambah Pram akan memberikan akses yang luas bagi masyarakat  untuk mengembangkan usaha homestay. Di Banyuwangi saat ini terdapat 206 unit homestay, 65 unit hotel non bintang dan 16 unit hotel bintang.

“Dengan berbagai macam inovasi yang telah dilakukan, pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperoleh penghargaan dari Menpan RB untuk kategori top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji ( Top 45 Sinovik) tahun 2022,” pungkasnya.

BI Jatim Dorong Pemulihan Sektor Pariwisata guna Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Analis Senior KPwBI Jatim Siti Rochmawati saat memberikan pemaparan di acara Bincang Bincang Media. Ist
Analis Senior KPwBI Jatim Siti Rochmawati saat memberikan pemaparan di acara Bincang Bincang Media. Ist

BI Jatim terus berupaya untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata yang terkena dampak pandemi covid-19 untuk segera pulih seperti semula. Analis Senior KPwBI Jatim Siti Rochmawati mengatakan, perkembangan PDRB Jawa Timur triwulan III 2022 sedikit melambat jika dibandingkan dengan triwulan II 2022, namun teyap tumbuh positif.

“Kinerja ekonomi Jatim pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 5,58% (yoy) lebih rendah jika dibandingkan dengan  triwulan II 2022 (5,76%, yoy) ditopang oleh perlambatan kinerja investasi seiring perlambatan kinerja LU Industri dan Konstruksi ditengah eskalasi ketidakpastian global dan kenaikan inflasi,” ujarnya.

Perlambatan kinerja ekonomi Jawa Timur lebih dalam tertahan oleh perbaikan kinerja Konsumsi Swasta, Konsumsi Pemerintah, Ekspor, LN dan perdagangan antar daerah. Sedangkan untuk perkembangan ekonomi Jatim pada triwulan IV 2022 diperkirakan melambat jika dibandingkan dengan triwulan III 2022, namun tetap tumbuh positif.

“Sementara inflasi Jatim November 2022 lebih rendah jika dibandingkan dengan Oktober 2022. Inflasi IHK diatas sasaran Inflasi Nasional akibat dampak lanjutan dari adanya kenaikan harga BBM,” pungkasnya.xco