, , ,

PMK Melandai, BPBD Jatim Tetap Awasi Traffic Hewan Jelang Idul Adha 2023

Surabaya, areknews – Jelang Idul Adha, Pemerintah provinsi Jawa Timur terus berupaya penuh dalam mewujudkan Zero Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Jawa Timur. Upaya ini tercermin melalui kegaiatan penyemprotan disinfektan oleh Badan Penanggulanngan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur di sejumlah tempat.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan, hingga kemarin (9/5) grafik PMK di Jawa Timur terus melandai, bahkan dua hari terakhir penambahan hewan sakit PMK sudah nol kasus.

“Dari indikator ini artinya kesehatan hewan terus membaik, setelah upaya kami selama setahun terakhir,” ujar Gatot Selasa (9/5).

Namun hal ini tak boleh menjadikan berpuas diri, lantaran Indonesia belum benar benar bebas dari PMK. Jika ada satu saja hewan yang terkena virus PMK, maka hewan ini masih memiliki potensi untuk menyebar kemana saja.

“Untuk pencegahan, kami bersama stakeholder terkait terus melakukan vaksinasi, penyemprotan disinfektan hingga sosialiasi,” kata Gatot.

Sementara itu untuk lali lintas hewan, jelang Idul Adha pihak BPBD Jatim akan lebih meningkatkan pengawasan. Apalagi permintaan hewan pasti akan meningkat seiring kebutuhan konsumen untuk hewan kurban.

Gatot menjelaskan jika satgas hingga saat ini masih gencar melakukan Razia dan menerapkan sejumlah syarat di perbatasan lalu lintas hewan yang berasal dari provinsi tetangga, yakni Bali dan Jawa Tengah.

Dia menyebutkan di perbatasan wilayah ini terdapat Dinas Peternakan yang senantiasa melakukan pemeriksaan pada hewan ternak yang masuk, sekaligus disemprot disinfektan. Selain itu kelengkapan berkas dokumen hewan juga turut menjadi perhatian satgas.

“Kami juga meminta kerjasama antar dua wilayah ini (Jateng dan Bali) untuk saling support mencukupi kebutuhan hewan yang lengkap persyaratannya, agar semakin mudah untuk pengawasan,” terang Gatot.

Dari data BPBD Jatim per tanggal 1 Mei 2023, tercatat 2.279 hewan masih sakit PMK atau 1,14 persen dari jumlah hewan di Jatim. Sedangkan untuk hewan yang mati karena sakit tercata 4.378 ekor atau 2,20 persen dan hewan yang sembuh sebanyak 189.744 ekor atau 95,29 persen. Dan jumlah hewan yang dipotong sebanyak 2.724 ekor atau 1,37 persen.met