,

Konferensi Womenwill Google, Ajang Mencetak Pengusaha Wanita Indonesia

Womenwill : SMB Google Fida Haydir dalam konferensi Womenwill yang digelar di Dyandra Convention Center Genteng Surabaya. Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.000 wanita pengusaha, Kamis (15/6).
Womenwill : Head off SMB Marketing Google Indonesia Fida Heyder dan Pemimpin program Womenwill untuk Google Indonesia Fibriyani Elastria, dalam konferensi Womenwill yang digelar di Dyandra Convention Center Genteng Surabaya. Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.000 wanita pengusaha, Kamis (15/6).

Surabaya, areknews – Sejak Google secara resmi mengumumkan peluncuran konferensi Womenwill di lima kota yang akan membahas topik utama seputar pengembangan bisnis kecil milik wanita pada 17 Mei 2017 yang lalu. Konferensi Womenwill pertama kali digelar di Jakarta. Konferensi serupa yang digelar di Dyandra Convention Center Genteng Surabaya dihadiri oleh sekitar 1.000 wanita pengusaha di Kamis (15/6). Konferensi Womenwill yang sebelumnya juga telah diadakan di Bandung pada tanggal 24 Mei selanjutnya akan diselenggarakan di Semarang (Juli), dan Denpasar (Agustus).

“Objektif dari Womenwill lndonesia adalah menghapus kesenjangan peluang ekonomi. Banyak wanita indonesia ingin berbisnis namun tidak tahu harus memulai dari mana atau dengan cara apa,” ujar pemimpin program Womenwill untuk Google Indonesia Fibriyani Elastria. Google Indonesia kata Fibriyani, berkomitmen akan membantu wanita Indonesia meraih lebih banyak peluang ekonomi yang menjadi kunci untuk mencapai emansipasi dan kesejahteraan mereka.

Menurut laporan IFC tahun 2016 dengan judul UK-M yang dimiliki Wanita di Indonesia,” 51% bisnis mikro dan kecil di Indonesia dimiliki oleh wanita, tetapi hanya 34% bisnis ukuran menengah yang dimiliki oleh kaum wanita. Selain itu, 47% wanita pengusaha lndonesia jarang memanfaatkan teknologi, seperti komputer, dalam mengembangkan bisnis mereka.

“Dari beberapa studi, kami mengetahui bahwa bisnis yang hadir secara online tumbuh 80% lebih cepat dari bisnis yang masih offline,” jelasnya. Program Womenwill bertujuan untuk membimbing komunitas wanita wirausaha dan mendorong mereka untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membantu mereka berkembang dengan memanfaatkan teknologi.

Sementara itu Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyambut baik konferensi Womenwill di Surabaya. Dalam sambutanya dihadapan ribuan peserta Tri Rismaharini mengatakan, semua peluang usaha tidak ada yang tidak bisa dicapai jika ada kemauan. Dengan tekad dan kemauan yang keras keberhasilan akan terwujud. “Keberhasilan seseorang tergantung dari kemauan, jika tekad kuat pasti akan terwujud,” ujarnya.

Peluang usaha tidak memandang umur siapapun itu, tidak perduli muda atau tua yang penting mau berusaha. Risma mencontohkan warga eks lokalisasi Dolly yang dulu hanya sebagai tukang parkir, saat ini menjadi pengusaha sablon. Ada juga mantan pengedar narkoba yang sudah insaf saat ini menekuni usaha menjual bakso dan berhasil. “Dulu waktu penutupan lokalisasi Dolly ada anak yang datang kepada saya minta dibelikan alat sablon. Alhamdullilah saat ini sudah memiliki karyawan 80 orang dengan omzet sekitar 200 hingga 300 juta perbulan,” ujarnya.

Kepada para peserta Walikota yang memperoleh banyak penghargaan ini berpesan agar tidak takut untuk mencoba berwirausaha dan tidak cepat patah semangat. Sedangkan Fida Heyder Head of SMB Marketing, Google Indonesia mengatakan, melalui Google Bisnisku para pelaku UMKM diberikan kemudahan untuk memasarkan semua produk yang dihasilkan. “Ini cara gampang untuk masuk online meskipun memiliki tempat yang terpencil pun langsung bisa ditemukan,” ujarnya. Melalui Google Bisnisku para pelaku usaha bisa menemukan pelanggan baru, meningkatkan efektifitas kerja dan mengembangkan peluang bisnis.

Pengusaha Wanita : Surabaya, Ida Widyastuti, pemiIik dari Roemah Snack Mekarsari.
Pengusaha Wanita : Ida Widyastuti, pemiIik dari Roemah Snack Mekarsari saat menjadi pembicara dalam konferensi Womenwill di Surabaya, Kamis (15/6).

Dalam konferensi Womenwill juga dihadiri sejumlah pembicara antara lain, seorang pengusaha UMKM wanita di Surabaya, Ida Widyastuti, pemiIik dari Roemah Snack Mekarsari. Menurutnya, dampak signifikan yang dirasakan semenjak memutuskan bisnisnya going online. “Teknologi sangat nyata dapat menjadi sarana percepatan usaha dan membuka banyak peluang. Dengan teknologi, dunia ada dalam genggaman kita. Walaupun begitu, kita tetap harus pandai-pandai memanfaatkannya. Be smart and be wise,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini menunjukkan pendekatan bisnis yang khusus para wanita Indonesia sangatlah penting. Oleh karenanya, melalui program Gapura (Gerakan Pelatihan Usaha Rakyat) Digital, Google juga membuat fokus turunan utama program yakni konferensi Womenwill yang berjalan beriringan disejumlah kota di Indonesia.

Acara ini tak dikenai biaya dan para peserta akan mendapatkan berbagai manfaat seperti: Mendapat inspirasi dari sesi sharing dengan wanita pengusaha yang telah berhasil membuktikan dirinya didunia bisnis dan digital. Selain itu, mendapat edukasi dan solusi praktis tentang cara menggunakan teknologi untuk memajukan usaha secara mudah dan efisien.xco