Surabaya, areknews – Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur mengadakan sosialisasi pilgub 2018 melalui gerak jalan sehat “guyub rukun” yang dilakukan secara serentak di 38 kabupaten/ kota. Untuk jalan sehat yang digelar oleh KPU Provinsi Jatim berhasil diikuti sekitar 3.600 peserta melebihi dari target yang ditetapkan yakni 3000 peserta. “Agenda ini merupakan salah satu upaya KPU Jatim untuk menyosialisasikan Pemilu Gubernur 2018 kepada masyarakat dengan harapan pemilu nanti berjalan dengan jujur dan adil serta bisa mendongkrak partisipasi jumlah pemilih,” ujar Komisioner KPU Jatim Divisi Perencanaan dan Data, Choirul Anam, Minggu (17/12).
Gerak jalan sehat ini, kata Anam, cukup mendapat perhatian dari masyarakat dengan tingkat partisipasi peserta hampir mencapai 3.600 orang dari berbagai kalangan. “Hal ini tentu cukup menggembirakan karena melalui gerak jalan sehat ini bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu nanti,” jelasnya. Tahun 2018 merupakan tahun pesta demokrasi masyarakat Jawa Timur. Seluruh rakyat di 38 kabupaten dan kota akan mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Bahkan dari 38 daerah, 18 daerah lainnya menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Tahun 2018 ada 18 pilkada kabupaten dan kota, serta pemilihan Gubernur Jatim dengan jumlah pemilih tetap (DPT) diproyeksikan sebanyak 32.327.462 pemilih,” tambahnya. Untuk tahapan pilkada kabupaten dan kota, waktunya sama dengan pilgub, pendaftaran pasangan calon (paslon) pada 8 – 10 Januari 2018. Penetapan paslon pada 12 Februari. Masa kampanye dimulai 15 Februari hingga 23 Juni 2018 dan masa tenang 24 – 26 Juni.
Partisipasi Pemilih Ditarget 77,5 Persen
Sementara itu, Komisioner KPU Jatim divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Gogot Cahyo Baskoro menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen pada pilgub nanti. Ini juga sesuai dengan target yang dicanangkan KPU Pusat secara nasional. Untuk mencapai hal ini telah dilakukan berbagai upaya diantaranya, dengan menggelar jalan sehat “guyub rukun” yang dilaksanakan secara serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim dengan target untuk provinsi 3000 peserta sedangkan untuk kabupaten/kota 2000 perserta.
“Kita melaksanakan sosialisasi dengan model jalan sehat. Soal pemilihan tempat masih disekitar kantor KPU,” ujarnya. Saat ditanya pemilihan tempat, Gogot menjelaskan, dalam sosialisasi selalu melibatkan massa yang cukup besar karena itu harus ekstra hati – hati. “Sosialisasi itu kan untuk menarik simpati masyarakat, yang awalnya antipati terhadap pelaksanaan pilkada, agar mau berpartisipasi dan berperan aktif,” jelasnya.
Pihaknya sengaja tidak menggelar jalan sehat di taman bungkul atau lokasi keramaian, karena ada potensi mengganggu akses kepentingan publik. Karena melibatkan lebih dari 3000 peserta sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan dan ini yang tidak diinginkan.
Menurutnya, perlu dipahami fase tahapan pelaksanaan pilkada masih cukup panjang, kedepan juga akan dilakukan di tempat – tempat keramaian dengan konsep yang berbeda. “Metode sosialisasi yang dilakukan cukup banyak diantaranya, komunikasi tatap muka, forum warga, media massa dan lainnya. Sasaran ada 11 segmen berdasarkan kebijakan KPU RI,” terangnya.
Sementara itu, tahapan – tahapan yang sudah dilakukan KPU diantaranya, pembentukan badan adhoc, yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), juga sudah dilakukannya. KPU Jatim juga telah melaksanakan sosialisasi dan pedoman teknis penyelenggaraan pemilu.xco