,

Cerdas dan Peduli Sesama, Alasan Muslimat Menangkan Khofifah

Jatim, areknews – Muslimat NU Jawa Timur sepakat mendukung pimpinannya, Khofifah Indar Parawansa maju dalam Pilgub Jatim 2018 bersama Bupati Trenggalek, Emil Dardak. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur Masruroh Wahid.
Ia menyampaikan beberapa alasan kenapa warga Muslimat harus mendukung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018.

Menurutnya, sosok Khofifah bukan hanya perempuan yang cerdas, melainkan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama. “Kita lihat Ibu Khofifah. Itu yang dikerjakan sehari-hari sampai tidak kenal lelah, tidak pernah memilih medan, ke puncak gunung dan lembah, beliau hanya ingin meniru, dan meniru Rasullullah SAW. Karena Rasul mengatakan anak yatim itu jubahku, dan orang miskin itu selendangku,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.

Bahkan, lanjutnya, di acara Pertemuan ke-10 Da’iayah dan Majelis Taklim Muslimat NU (Hidmat MNU) Ikatan Haji Muslimat NU (IHMNU) yang digelar di Madura pada Ahad (24/12) yang lalu, pengasuh Ponpes Nurul Amanah, Tanah Merah, Bangkalan, KH Jazuli Nur juga memuji kepedulian Khofifah terhadap sesama.

Ketua
Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid. Ist

“Kiai Jazuli dawuh (berkata), kalau Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) selalu berkata tenggelamkan. tenggelamkan.. tenggelamkan. Bu Khofifah selalu mengatakan: Ayo kita entas.. Kita entas.. Kita entas kemiskinan dan keterbelakangan,” cerita Masruroh menirukan ucapan KH Jazuli Nur.

Masruroh juga mengaku, kebanggaannya memiliki pemimpin perempuan seperti Khofifah juga disebabkan karena perempuan lahir dan besar di Surabaya itu, ketika menjabat sebagai Menteri Sosial, telah memperjuangkan dua tokoh terbaik NU sebagai pahlawan nasional. Yaitu KH Raden As’ad Syamsul Arifin dan KH Abdul Wahab Hasbullah.

“Yang mengusulkan itu Menteri Sosial, siapa Ibu Khofifah, bukan yang lain. Oleh karena itu, kalau orang bertanya apakah Ibu Khofifah itu cinta sama NU, maka enggak ada keraguan sedikitpun. Karena yang diperjuangkan bukan cuma Muslimat, bukan cuma orang-orang perempuan, tapi seluruh Nahdliyin, seluruh jamiyah Nahdlatul Ulama Islam Ahlussunah wal Jamaah an Nahdliyah,” terangnya.xco