,

Berbagi Cerita Saat Munaqosah Kenaikan Jilid dan Al Qur’an SDM Limas

Surabaya, areknews – Tim Tilawah Al-Qur’an SD Muhammadiyah 15 Surabaya, melaksanakan Munaqosah/ujian kenaikan jilid dan Al Qur’an yang diikuti siswa siswi kelas 1 sampai kelas 6 yang terbagi menjadi tiga sesi, hari pertama kelas 1 dan 2, hari kedua kelas 3 dan 4, sedangkan hari ketiga 5 dan 6.

Sebelum dimulai anak anak diberi pengarahan saat Munaqosah, seluruh peserta bisa didampingi orang tua masing-masing saat mendapat giliran ujian dihadapan tim munaqis/penguji.

Setelah pengarahan, anak anak pun berjajar kebelakang sesuai nomor urut peserta, tim munaqis/penguji masuk masjid menempati tempat yang telah disiapkan,” gimana anak anak siap ikut Munaqosah,” tanya Muhammad Handoyo, S.Pd.I, S.Pd, salah satu tim penguji dari Ponpes Nurul Falah Surabaya

Serentak peserta pun menjawab dengan nada optimis,” insyaAllah siap ustad.” Tim munaqis/penguji berasal dari Pondok Pesantren Nurul Falah Surabaya mengharapkan bisa memberikan penilaian obyektif bagi peserta. Pondok Pesantren Nurul Falah Surabaya sebagai mitra kerja SD Muhammadiyah 15 Surabaya dalam baca tulis Al-Qur’an.

“Skill dan kemampuan anak nanti bisa kita lihat dan nilai, disamping membacanya juga penguasaan tajwid nya, terlebih saat didampingi orang tua, mereka percaya diri atau malah grogi,” ungkap nya sambil tersenyum.

Pada saat pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di SD Muhammadiyah 15 Surabaya, anak anak sudah dibekali cara membaca dan memahami tajwid dengan benar,”sehingga saat diuji tim munaqis/penguji dari luar guru Limas dan didampingi orang tua, anak anak sudah siap dan percaya diri,” kata Diana, ketua panitia Munaqosah 2018 semester 1.

Munaqosah/ujian kenaikan jilid dan Al Qur’an di SD Muhammadiyah 15 Surabaya, dilaksanakan setiap satu semester sekali, setelah lulus nanti akan diikutkan kegiatan wisuda khatmil Qur’an.

Mufida Azkia Khansa, siswi kelas 5, salah’satu peserta Munaqosah mengaku sedikit tegang dan gugup saat mengikuti kegiatan. Berkat ketekunan akhirnya bisa dilalui dengan baik. “Saat mau ikut Munaqosah, saya dredek, geringgingen dan grogi, tapi setelah dihadapan penguji lancar dan percaya diri,” celoteh anak yang punya cita cita jadi perawat.

Disisi lain, Hemi Susanti, orang tua dari Hifzhiya Aisyah Sifaq, peserta Munaqosah kelas 1 juga demikian. “Alhamdulillah, saya sangat senang, apalagi boleh ditunggui orang tua, saya bisa tau perkembangan dan kelancaran anak saya dalam membaca Tilawati, semoga kedepannya selalu diadakan acara seperti ini,” harapan nya, sambil tersenyum bangga.xco

Galeri Foto Kegiatan Munaqosah

IMG-20181116-WA0035

IMG-20181116-WA0034

IMG-20181116-WA0032