Fesyar Regional Jawa 2021, Jatim Central Ekonomi Syariah Indonesia

Dibuka : Gubernur Jatim saat membuka Fesyar Regional Jawa 2021 secara hybrid di Atrium Tunjungan Plaza 3, Surabaya, Senin (27/9). Ist

Surabaya, areknews – Fesyar Regional Jawa 2021 kembali diselenggarakan sebagai puncak Festival Ekonomi Syariah yang sebelumnya digelar diwilayah Sumatera dan wilayah KTI. Fesyar Regional Jawa 2021 juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan menuju Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF), sebuah event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.

Dengan mengusung tema “Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi” Fesyar Regional Jawa 2021 dibuka secara hybrid di Atrium Tunjungan Plaza 3, Surabaya, Senin (27/9).

ICD 2020 Indonesia Naik 

Budi Hanoto – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa ekonomi syariah Indonesia terus berkembang dan menempati posisi penting dalam perkembangan ekonomi syariah global. Menurut Islamic Finance Development Index (ICD, 2020): Indonesia naik ke peringkat ke-2 dari peringkat 4 pada tahun 2019, di dukung peningkatan dalam indikator Knowledge, Awareness, dan Governance.

Selanjutnya, dalam 3 tahun terakhir, posisi Indonesia terus meningkat. Pada 2020, Indonesia masuk Top 10 di seluruh sektor industri halal (Halal Food, Islamic Finance, Moslem Friendly Travel, Modest Fashion, Pharma Cosmetics, Media and Recreation).

Lebih lanjut, Budi Hanoto menyampaikan bahwa salah satu strategi utama yang ditempuh adalah fokus pada ekspor halal dengan mengintegrasikan penguatan halal value chain dengan penguatan keuangan syariah, penguatan UMKM dan penguatan ekonomi digital. Penguatan keuangan syariah didalamnya juga meliputi integrasi keuangan berbasis komersial dan sosial.

Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah diwilayah Jatim Menjanjikan

Budi Hanoto  mengatakan, bahwa peluang pengembangan ekonomi keuangan berbasis Syariah di wilayah Jatim prospeknya cukup baik dan perlu ditingkatkan kembali.

“Pertumbuhan pesantren di Jatim saat ini cukup banyak hingga saat in, ada pasantren yang ada wilayah Jatim ada sekitar 6000 pasantren. Dengan jumlah ini, ekonomi keuangan syariah cukup besar dan patut dikembangkan terus. Sehingga nantinya, wilayah Jatim menjadi central daerah ekonomi syariah di Indonesia,” tegas Budi.

Bank Indonesia menurutnya, terus melakukan pendekatan dengan memberi program keuangan berbasis syariah pada setiap pondok pesantren maupun pada pelaku UMKM di Jatim.

Namun masih terdapat banyak tantangan dalam pengambangan Eksyar di Indonesia salah satunya adalah tingkat pemahaman Eksyar. Bank Indonesia mempunyai peran dalam pengembangan Eksyar di Indonesia dengan mendorong percepatan ekonomi syariah, memprakarsai inovasi program pegembangan, merumuskan dan menerbitkan ketentuan.

“Di Jawa Timur telah dibentuk Koperasi Serikat Bisnis Pesantren (KSBP) melalui deklarasi Surabaya oleh Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Jawa Timur dan Ketua Dewan Komisioner OJK bersama 17 perwakilan pesantren yang menjadi cikal bakal Hebitren Nasional” lanjut Budi.

Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, perkembangan ekosistem ekonomi syariah di Pulau Jawa memiliki peran esensial dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir saja, kata dia, posisi Indonesia dalam ekonomi syariah global terus meningkat dan masuk dalam Top 10 seluruh sektor industri halal.

“Selain penguatan Halal Value Chain, kami juga terus mendorong adanya penguatan pembiayaan ekonomi syariah, penguatan dan pemberdayaan UMKM syariah dan ekonomi pesantren, penguatan halal lifestyle, serta optimalisasi Islamic Social Finance dan fintech syariah. Ini upaya yang kami lakukan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” ungkap Khofifah.

Khofifah mengatakan, dalam mengembangkan Halal Value Chain ini, Pemprov Jatim terus mendukung penguatan industri halal. Dimana pembangunan ekosistem industri halal saat ini sudah dimulai, yakni melalui pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe and Lock di Sidoarjo yang telah mendapatkan surat keterangan dari Kemenperin Nomor: 373/KPAAII/X/2020 tanggal 22 Oktober 2020 yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Kawasan Industri Halal pertama yang ada di Jatim.

Sampai saat ini, telah terjual 21 unit dari target pembangunan 32 unit. Pada Tahun 2022 akan dibangun 38 unit. KIH safe and lock telah berhasil menarik animo investasi dari  Amin Bio Group dari Tiongkok dalam membangun kemitraan pabrik gelatin halal di Sidoarjo, sebagai bentuk penguatan branding produk halal.

“Kerjasama tersebut juga diharapkan dapat memperkuat local halal value chain dengan program kemitraan menggandeng para pelaku UMKM syariah lokal sebagai pemasok bahan baku dari sisi hulu, sekaligus  menarik gravitasi ekonomi syariah dunia ke Indonesia pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya,” katanya.

Tidak hanya itu, Pemprov Jatim juga terus mendorong optimalisasi pengembangan industri halal produk pangan melalui sertifikasi halal bagi produk UMKM, salah satunya industri makanan dan minuman halal. Apalagi, industri makanan dan minuman halal di Indonesia saat ini tumbuh cukup pesat.

Dalam rangkaian opening ceremony yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, juga dilaksanakan deklarasi Rumah Kurasi untuk penguatan UMKM dan OPOP, Altawqie (Penandatanganan) Nota Kesepahaman Forum Komunikasi dan Kerjasama Hebitren se-Jawa, seremonial penyaluran ZISWAF untuk pembiayaan UMKM produktif dan komitmen Fintech Syariah dalam pembiayaan UMKM.xco

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here