, ,

Satu Orang Diduga Pelaku Penembakan Mobil Pejabat Pemkot Telah Diamankan

Surabaya, areknews – Satu orang yang diduga sebagai pelaku penembakan mobil Toyota Innova L 88 EC milik pejabat Pemkot Surabaya telah ditangkap petugas kepolisian.

“Sudah diamankan, satu orang,” jawab Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Rabu (14/3). Untuk sementara pelaku masih diamankan di Mapolrestabes Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain pelaku, polisi juga mengamankan senjata yang diduga digunakan untuk memberondong kaca mobil milik Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Ery Cahyadi. “Senjatanya jenis apa, nanti ya. Nunggu pelakunya,” kata Kombes Rudi.

Mobil hitam itu milik Ery Cahyadi yang tinggal di Perumahan Puri Kencana Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya itu mengalami tiga lubang pada bagian kaca belakang.

Banser Siap Kawal Dewan Penasehat GP Ansor Ery Cahyadi

Kepala dinas
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang yang juga Dewan Penasehat GP Ansor Surabaya Ery Cahyadi, MT. Ist

Penembakan mobil Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR), Ery Cahyadi mendapat perhatian dari Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya. HM. Faridz Afif meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk motif dan otak pelakunya.

Menurut Afif, pihaknya mengaku marah dan geram terhadap penembakan yang dialami Ery Cahyadi. Mengingatkan Ery adalah Dewan Penasehat GP Ansor Kota Surabaya. Karena itu, sebagai bagian dari keluarga besar tentunya tidak terima kalau anggota keluarganya disakiti.

“Mas Ery itu keluarga besar GP Ansor Surabaya, karena itu kami tidak terima beliau disakiti. Ini jelas teror yang harus diungkap motif dan otak pelakunya. Kasus ini harus diusut tuntas,” tegas pria yang akrab disapa Gus Afif itu. Kamis (15/3). Afif memberi apresiasi kepada pihak kepolisian yang secara cepat menangkap terduga pelaku penembakan terhadap mobil yang sedang dikendarai Ery Cahyadi.

Namun, pihaknya mewanti-wanti agar kasus ini diusut secara tuntas dan gamblang. Sebab ada indikasi penembakan ini direncanakan termasuk adanya pihak yang menyuruh.

Karena itu, pihaknya akan membentuk tim investigasi yang melibatkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Surabaya dan Banser untuk mengawal proses penanganan kasus ini sampai ke pengadilan. Hal ini demi tegaknya konstitusi dan penegakan hukum.

“Siapapun yang terlibat harus diadili di pengadilan dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Ini penting agar menjadi pelajaran pihak lain, jangan seenaknya melakukan teror dan kekerasan,” ujar alumni pasca sarjana Unair ini.

Sebagai panglima tertinggi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Afif memerintahkan Banser untuk memberikan pengawalan terhadap Ery dan keluarga sampai yang bersangkutan merasa aman beraktifitas seperti sediakala.

Afif mengungkapkan, secara psikologis Ery sebagai korban pasti mengalami syok dan trauma. Terlebih ia diberondong dengan senjata api di depan umum. Ini menandakan pelaku sangat percaya diri atau ada orang kuat yang melindungi. “Ansor memiliki personel Banser yang terlatih, mereka sudah saya perintahkan melakukan pengawalan secara tertutup dan terbuka kepada Mas Ery dan keluarga,” pungkasnya.xco