

Surabaya, areknews – Gerakan pemuda Ansor Surabaya menyiapkan 1000 personil yang akan bergabung dengan jajaran samping TNI/Polri untuk mengamankan dan mengungkap peristiwa aksi teror pengeboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5).
Ketua GP Ansor Surabaya KH. M Farid Afif juga mengutuk keras aksi teror yang telah menewaskan puluhan warga Surabaya ini. Aksi kekerasan yang menyebabkan jatuh korban ini, sangat melukai hati masyarakat termasuk warga NU di Surabaya. “Kami tidak pernah takut terhadap aksi teror yang dilakukan, kami akan mencari dan mengawal sampai tuntas aksi teror yang biadab ini,” ujarnya.
Menurutnya, teror bom ini jangan sampai memecah belah persatuan dan kesatuan serta kedamaian yang sudah terjaga di Surabaya selama ini. Untuk membantu Pihak Kepolisian menjaga keamanan pasca tragedi bom gereja. “Kami akan menerjunkan seribuan anggota baik dari GP Ansor maupun Banser yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Surabaya,” jelasnya.
Di setiap kecamatan yang ada Ansor dan Banser yang berkordinasi dengan Polsek masing-masing untuk berpatroli menjaga keamanan. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan foto-foto korban teror bom dan tetap menjaga persatuan. “Kita semua sama tidak ada perbedaan, Islam, Kristen, Hindu, Buddha semua sama. Dan jangan menyebarkan foto-foto korban. Jangan ikut menebarkan teror,” tegasnya.
Informasi Aksi Bom Lebih Dari Tiga Lokasi

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tidak tanggung-tanggung, tiga gereja sekaligus yang diserang. Yaitu Gereja Santa Clara Jalan Ngagel Madya, Gereja GJKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pante Kosta di Jalan Arjuno. Peristiwa ini diperkirakan memakan puluhan korban yang cedera serta ada korban tewas.
Aksi teroris ini begitu sistematis. Sebab, aksi pengeboman hampir bersamaan dilakukan sekitar pukul 07.30. Diduga aksi ini sudah direncanakan oleh kelompok tertentu. Kejadian di Gereja Santa Clara merupakan bom bunuh diri. Pelakunya sudah dipastikan tewas. Dia meledakkan diri di depan gereja.
Informasi yang berhasil dihimpun areknews terdapat 5 Gereja yang mengalami aksi teror yakni, SMTB Ngagel, GKI Diponegoro, GKI Arjuno, GPPS Sawahan, Gereja Kathedral Dr Soetomo juga tidak luput dari aksi teror tetapi pelaku ditangkap sebelum melakukan peledakan. GKI Manyar juga berhasil digagalkan, Gereja YoPem depan RSAL dan Gereja Yakobus Citraland juga gagal.
Untuk mengatasi hal – hal yang tidak inginkan, Polrestabes Surabaya meminta kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah, serta menghindari potensi bom susulan di TP, Ciputra World.xco

