,

Pengacara M Sholeh Gelar Deklarasi Cawali Jalur Independen

Surabaya, areknews – Pengacara M. Sholeh mendeklarasikan diri sebagai Calon Wali Kota Surabaya melalui jalur independen dalam kontestasi Pilkada Surabaya yang akan digelar pada September 2020 mendatang.

“Jalur independen ini punya sisi positif karena bisa mendekatkan dengan masyarakat,” ujarnya disela-sela acara deklarasi Cawali Surabaya Independen di salah satu kafe di Surabaya, Kamis (4/7).

Acara deklarasi tersebut dihadiri sejumlah elemen masyarakat mulai dari advokat, para guru honorer, seniman, budayawan, lembaga swadaya masyarakat, pegiat sosial dan warga Surabaya. Mereka satu persatu memberikan testimoni terkait dukungan terhadap M. Sholeh.

Menurutnya, dengan memilih jalur cawali independen tersebut, bukan berarti dirinya anti terhadap partai, melainkan mengingatkan kepada publik bahwa ada pengalaman Pilkada Surabaya 2015, dimana banyak partai tapi tidak mengajukan calon.

Akibatnya pasangan Cawali-Cawawali Surabaya, Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana yang diusung PDI Perjuangan menjadi calon tunggal. Baru setelah dibuka pendaftaran lagi, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional yang awalnya tidak mengajukan calon, akhirnya mengusung Rasio-Lucy.

Maju melalui jalur partai, kata Sholeh, tidak semudah yang dibayangkan karena transaksinya agak rumit dan agak susah diikuti. Ia mengingatkan siapapun calon yang mau pencitraan lewat partai agar tidak kecewa kalau nantinya tidak dapat rekomendasi partai.

“Saya tidak ngomong ada uang, lebih baik independen karena lebih mudah, yang penting KTP terpenuhi,” tambahnya.

Sholeh yang juga kader Partai Gerindra ini mencontohkan, jika dirinya maju melalui Partai Gerindra yang mendapat lima kursi di DPRD Surabaya, tentunya tidak bisa karena syarat maju Pilkada harus 10 kursi, sehingga harus koalisi dengan partai lain agar mendapatkan lima kursi lagi.

“Untuk mendapatkan lima kursi lagi, misalnya mengandeng PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang memiliki empat kursi. Ketika saya sudah menggandeng PSI, ternyata kurang satu kursi. Bayangkan jika satu kursi itu adalah PPP. Tentunya PPP akan bisa naik daun. Jadi kalau tidak siap sekian, ya, tidak jadi. Itu fakta, saya tidak ngomong soal uang. Saya juga tidak antipati terhadap partai,” ulasnya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap agar jangan sampai pesta demokrasi lima tahunan itu dibuat permainan partai politik. “Maka indepen ini paling pas sebagai kendaraan antara calon dengan masyarakat. Ini tidak bisa dibuat mainan lagi,” katanya.

Ia sendiri menikmati independen ini jauh lebih baik lagi, tidak perlu takut kalau tidak punya wakil di DPRD Surabaya sehinga akan terjadi impeachment atau pemakzulan. “Bu Risma diusung PDIP, tapi faktanya di-impecement PDIP. Bagi saya, Bu Risma tidak punya partai, tapi nyatanya menikmati sampai sekarang. Prinsipnya itu, pemimpin punya kebijakan yang bagus,” katanya.

Proses Pengumpulan 135 Ribu KTP

Saat ditanya program apa saja yang akan dibawa saat pencalonan, Sholeh mengatakan saat ini pihaknya tidak bicara soal program dulu karena saat ini masih proses bagaimana memgumpulkan KTP.

“Saya ingin mengatakan warga kita ajarkan memilih pemimpin harus dilihat latar belakangnya, jelas tidak, maling atau tidak. Kalau ngomong program, koruptor pun kalau mencalonkan diri pasti programnya bagus, tapi rekam jejaknya jauh lebih utama. Kalau rekam jejaknya bagus memimpinnya juga bagus. Kalau rekam jejaknya tidak jelas, tidak salah kalau nanti ditangkap KPK,” jelasnya.

Bakal Calon Wali Kota Surabaya jalur independen M. Sholeh menargetkan 135 ribu kartu tanda penduduk sebagai salah satu persyaratan pencalonan cawali independen di Pilkada Surabaya 2020 terpenuhi dalam waktu empat bulan.

“Targetnya 135 ribu terpenuhi, dalam waktu empat bulan. Prediksinya pembukaan pendaftaran cawali jalur independen Januari 2020. Setelah deklarasi ini langsung gas pol, mulai bekerja mengumpulkan KTP,” terangnya.

Pihaknya sudah punya sejumlah perangkat yang nanti akan memperlancar proses pengumpulan KTP. Perangkat tersebut diantara para pendukung yang terdiri dari advokat, para guru honorer, seniman, budayawan, lembaga swadaya masyarakat, pegiat sosial dan warga Surabaya.

“Nanti ada teman-teman yang dulu saya bantu akan membantu proses pengumpulan KTP,” tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, dalam pengumpulan KTP, pihaknya akan membuka tenan atau posko di sejumlah tempat umum. Melalui posko tersebut, ia akan mengajak warga Surabaya memberikan dukungan terhadap dirinya yang maju sebagai Cawali Surabaya independen.

“Kita juga akan posko di masing-masing kelurahan di Surabaya,” jelasnya.

Ketua Panitia Deklarasi Cawali Surabaya Independen, Kusnan mengatakan, dukungan terhadap Sholeh terus mengalir dari sejumlah elemen di Surabaya. Bahkan, para aktivis 1998 juga siap memberikan dukungan kepada Sholeh.

“Kami menilai Soleh sebagai sosok yang berani dan jujur. Bahkan, Sholeh sering memberikan bantuan hukum kepada warga Surabaya yang kesusahan,” pungkasnya.xco